Memperingati Hari Bumi 22 April, Fun OMG launching produk Grow Me Box, berisi : pot, media tanam, stik penanda, dan benih pilihan (bayam, kangkung, sawi, basil, edamame dan bunga matahari).
Pemesanan via wa 0811 8989 181.
Grow your own food. 😉
Bunda dan Wafa membuat pot kelinci dari bahan karton susu.
Bahan yang dibutuhkan : Karton susu, cat akrilik dan mata boneka. Karton susu dipotong menjadi 2, buat seperti bentuk kelinci. Setelah itu warnai dengan cat akrilik. Setelah kering tambahkan mata boneka, beri warna lain untuk telinga, hidung dan mulutnya.
Sekarang, koleksi pot lucu kami bertambah. 😉
Bunda dan Wafa membuat pot semai dari cangkang telur dan botol aqua. Pot ini kami hias dengan mata boneka, kancing dan tutul botol minuman.
Di pot tersebut, kami menyemai benih bunga matahari, bayam merah, kacang panjang dan caisim.
Sebelumnya Wafa sering membantu bunda berkebun, memasukkan tanah ke pot, memasukkan benih, menyiram, dsb. Tetapi dengan pot ini, saya melihat Wafa lebih antusias, kepedulian dan tanggung jawabnya lbh besar dan rasa memilikinya tinggi. Ia masukkan benih bunga matahari, ia tuliskan namanya dan nama sepupunya di stik es krim dan ia tancapkan ke dalam pot.
Ia berkata ; “Wafa suka sekali dengan pot Wafa sendiri.”
Beberapa hari kemudian, para tunas menyapa duniaaa…
Setelah berdaun empat, bibit tanaman bs langsung ditanam berikut dengan cangkangnya.
Pot semai di botol plastik juga sudah bertunas, bunda sebut pot pengamatan.
Wafa belajar mengenal bagian tumbuhan yaitu : daun, batang dan akar. Dengan botol transparan ini membuat Wafa dapat melihat langsung bagian tumbuhan yang tersembunyi, yaitu akar. 😉
Pernah mendengar Indonesia Berkebun?
Indonesia Berkebun digagas oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil pada bulan Oktober 2010. Indonesia Berkebun adalah gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial (baik itu twitter, facebook, youtube, dll) yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar. Untuk lengkapnya silakan mampir kesini, websitenya Indonesia Berkebun.
Minggu, 23 November 2014, bunda dan Wafa berkunjung ke kebun komunitas Banten Berkebun di BSD. Woooow, segar banget lihat sayuran hijau-hijau. Ada bayam, kangkung, jagung, kacang panjang, buncis, terong, cabe rawit, kembang kol, daun bawang, seledri, dll. Pokoknya banyak deh…
Makan siang kami pecel (sayur kangkung & bayam), bakwan jagung, spaghetti, kerupuk dan sambal. Nikmat, nom nom nom…
Terima kasih tim dari Banten Berkebun.
Luar biasa, dengan menanam kita tidak usah membeli sayur-mayur lagi, tinggal petik dan masak.
Jadi teringat perkataan om Ron Finley, “Growing your own food is like printing your own money”.
Rabu, 1 Oktober 2014, BEMJ Geografi UNJ bekerjasama dengan Jakarta Berkebun mengadakan seminar Ayo Menanam di Lahan Sempit. Bunda, Wafa dan tante Henny ikut serta di acara seminar tersebut.
Perjalanan Cinere-Rawamangun ternyata membutuhkan waktu 2 jam lamanya, kami berangkat jam 08.00 dan sampai Rawamangun jam 10.00. Sesampainya di sana, sedang berlangsung sesi tanya jawab. Hahahaha, kami datangnya telat…
Setelah sesi tanya jawab, acara selanjutnya ada praktek berkebun, kami belajar menyiapkan media tanam, menyemai benih, memindahkan bibit, dsb.
Sesi terakhir adalah pembagian door prize, Wafa dan bunda dapat door prize polybag berisi bibit seledri. Yippieeee, Alhamdulillah…